FREE BACKLINK - BACKLINK DIRECTORY

Senin, 26 November 2012

Kisruh PSSI Catur Mundur, Kubu Djohar Pengecut


Kisruh PSSI

Catur Mundur, Kubu Djohar Pengecut




PENGECUT. Begitulah penilaian mantan Sekretaris Eksekutif KPSI Budi Setiawan terhadap mundurnya perwakilan PSSI Djohar Arifin Husin dari JC PSSI.

PSSI Djohar makin lepas kendali. Mereka tidak bertanggung jawab pada tugas dan kewajiban yang sudah dibebankan FIFA melalui tim investigasi AFC dengan melahirkan Joint Committee (JC) PSSI.

Ya, perlahan tapi pasti, 1 per 1 perwakilan PSSI Djohar dalam JC PSSI yang dibentuk utnuk mencari jalan menyelesaikan kisruh sepakbola Indonesia sesuai Nota Kesepahaman (MoU) PSSI, mundur.

Selengkapnya: Sportiplus

AC Milan Kagumi Guardiola, Utamakan Allegri



PRESIDEN AC Milan Silvio Berlusconi mengaku kagumi Pep Guardiola. Tapi, ia tetap utamakan Massimiliano Allegri.

Allegri datang ke San Siro pada Juli 2010. Ia direkrut dari Cagliari setelah merebut gelar Pelatih Terbaik Serie A 2009/2010. Pesonanya saat ini mengalahkan prestasi yang dibuat Jose Mourinho di Internazionale Milan.

Awalnya, banyak yang meragukan kapasitas Allegri memimpin tim sekaliber Milan. Tapi, ia tepis semua keraguan itu dengan persembahan gelar Serie A di musim 2010/2011. 

Selengkapnya: Sportiplus

Olympique Lyon Lyon Takluk, Garde Puji Toulouse




CUKUP mengejutkan ketika Olympique Lyon ditekuk Toulouse 3-0. Berlapang dada, Remi Garde puji kinerja lawan.

Lyon gagal memanfaatkan kesempatan untuk kembali bertakhta di klasemen Ligue 1 2012/2013. Padahal, kesempatan untuk menggusur Paris Saint-Germain cukup terbuka lebar.

Selengkapnya: Sportiplus

Minggu, 25 November 2012

Real Madrid El Real Terjepit, Mou Tuding Wasit



JOSE Mourinho kecewa. Dipecundangi Real Betis 1-0, Real Madrid kian terjepit di La Liga. Mou pun salahkan wasit.

Nasib buruk kungkungi El Real saat bertandang ke Estadio Benito Villamarin, kandang Betis, Minggu (25/11) WIB. Tak ada poin yang mereka bawa pulang. Yang ada justru mereka keok 0-1.

Di laga itu, Madrid memang tampil dominan. Juara bertahan La Liga itu kuasai pertandingan sejak kick off. Namun, gempuran mereka selalu buntu di hadapan pertahanan ketat Betis.

Berbeda dengan Betis. Tim besutan Pepe Mel tampil efektif. Gol tunggal yang membuat mereka menang didapat pada menit 17. Gol itu dicetak midfielder Benat Extebarria.

Madrid bukan tanpa peluang. Sayang, gol Karim Benzema ke gawang Betis kawalan Adrian dianulir wasit Jesus Gil. Madrid juga seharusnya dapat hadiah penalti di menit-menit akhir laga.

Jorge Molina sempat terlihat handball di kotak terlarang. Namun, wasit tak memberikan penalti buat Madrid. Dan, itulah yang dikritik Mou meski ia tetap mengucapkan selamat kepada Betis atas sukses mereka petik 3 poin.

"Saya ucapkan selamat kepada para pemain Betis. Mereka memberikan segalanya dan berjuang sejak menit awal hingga akhir. Mereka tak bisa disalahkan atas gol Benzema yang dianulir wasit. Mereka pantas mendapat rasa hormat dari saya. Meski wasit lakukan kesalahan, Betis layak menang," ungkap Mou.

Kekalahan itu jelas membuat posisi Madrid makin terjepit di tengah pacu kuda menuju podium juara La Liga 2012/2013. Mereka tercecer dari Atletico Madrid dan Barcelona yang terus merangkai kemenangan.

Itu kekalahan ke-3 anak asuh Mou di La Liga musim ini. Sebelumnya, mereka takluk di tangan Getafe dan Sevilla. Namun, Mou minta fans tak kecewa melihat jurang yang menganga antara Barca dan Madrid di klasemen.

"Musim lalu, kami unggul 10 poin atas lawan kami pada Maret 2012. Namun, selisih itu sempat tinggal 2 poin. Situasi pun jadi lebih rumit. Mungkin, saat ini kami memang tertinggal jauh. Tapi, bukan tak mungkin perbedaan poin kami jadi 6, 5, atau 3. Peluang masih terbuka lebar. Jangan terlalu optimistis, tapi jangan juga pesimistis," pungkas Mou.

Sumber: http://sportiplus.com/read/26/11/2012/21446/el_real_terjepit__mou_tuding_wasit/

PSV 1-2 Vitesse Kalah, PSV Tetap Kuasai Klasemen



PSV Eindhoven menyerah 1-2 di tangan Vitesse. Meski begitu, mereka masih tegar di puncak klasemen Eredivisie.

Performa PSV paling mengagumkan di Eredivisie musim ini. Pelatih Dick Advocaat yang datang di musim panas 2012 mengasah PSV jadi tim yang begitu kompetitif.

Sebenarnya, PSV tampil ciamik sejak musim lalu. Tapi, mereka gagal bersaing dengan Ajax Amsterdam dalam perebutan gelar Eredivisie 2011/2012. Mereka finis di urutan 3 klasemen akhir.

Kini, Advocaat membuat PSV tampil lebih garang. Mereka didukung lini depan paling menakutkan di Belanda. Itu berkat keberadaan Ola Toivonen, Georginio Wijnaldum, Dries Mertens, Jurgen Locadia, Tim Matavz, Jeremain Lens, dan Luciano Narsingh. Ke-7 pemain itu menyumbang 32 dari 48 gol PSV di Eredivisie musim ini. 

Advocaat pun tak kesulitan meracik taktik serangan timnya. Dari 13 laga awal, cuma FC Utrecht dan RKC Waalwijk yang mampu mengalahkan PSV. Bahkan, 8 kemenangan beruntun mereka toreh di 8 laga terakhir.

Sialnya, kinerja apik itu terhenti kala menjamu Vitesse di Philips Stadion, Minggu (25/11). Di luar dugaan, pasukan Fred Rutten pulang dari Philips Stadion dengan mengantongi 3 poin setelah menang 2-1.

Publik tuan rumah sempat dapatkan angin segar saat laga baru berjalan 5 menit. Timothy Derijck bawa PSV unggul 1-0. Namun, keunggulan PSV tak bertahan lama.

Jonathan Reis bawa Vitesse samakan kedudukan pada menit 15. Setelah 2 gol itu, laga sempat berjalan alot hingga paro pertama berakhir. Gol penentu kemenangan pertandingan itu baru datang di menit 74.

Bukan PSV yang dapatkan gol itu, melainkan Vitesse. Reis kembali membuktikan kehebatannya. Penyerang berusia 23 itu sodorkan assist buat gol vital Vitesse yang dijaringkan Wilfried Bony. Skor berakhir 2-1 buat kemenangan Vitesse.

Itu jadi kekalahan pertama PSV setelah menoreh 8 kemenangan beruntun. Meski begitu, posisi puncak klasemen Eredivisie 2012/2013 masih mereka kuasai.

Di laga lain, FC Twente gagal memanfaatkan momen kekalahan PSV buat samai jumlah poin. Diwajibkan menang saat menjamu PEC Zwolle di De Grolsch Veste, mereka justru ditahan 2-2.

Twente sempat unggul lewat penalti Dusan Tadic pada menit 48. Namun, gol Denni Avdic di menit 24 dan Joey van den Berg bawa PEC membalikkan keadaan. 

Beruntung, Luc Castaignos cetak gol di pengujung laga. Twente pun terhindar dari kekalahan. Dengan hasil itu, Twente cuma bisa menempati urutan 2 klasemen. Mereka koleksi 31 poin atau terpaut 2 angka dari PSV.

Susunan pemain:
PSV: Watermann - Derijck (Locadia 79), Bouma, Marcelo, Van Bommel, Hutchinson, Strootman, Lens, Wijnaldum, Mertens, Narsingh

Vitesse: Velthuizen - Kashia, Van Aanholt, Kalas, Janssen, Van der Heijden, Kakuta, Van Ginkel, Bony, Reis (Cziommer 79), Ibarra (Propper 90)

Hasil Lain Laga Eredivisie 2012/2013, Minggu (25/11):
Roda 1-2 Ajax
AZ 0-2 Feyenoord

Sumber: http://sportiplus.com/read/26/11/2012/21456/kalah__psv_tetap_kuasai_klasemen/

Chelsea 0-0 Man-City Debut Benitez Berakhir Hambar



DEBUT Rafael Benitez sebagai pelatih Chelsea berakhir hambar. Menjamu Manchester City tanpa gol hingga bubar.

Kontra Man-City di Stamford Bridge jadi laga perdana Chelsea tanpa kehadiran Roberto 'RDM' Di Matteo. Pelatih berkepala plontos itu baru saja dipecat.

Keputusan pahit itu diambil manajemen setelah Chelsea dipermalukan Juventus 3 gol tanpa balas di Juventus Arena, Rabu (21/11) WIB. Kekalahan di matchday 5 Grup E Champions League 2012/2013 itu mengecilkan peluang Chelsea ke 16 besar.

Itu kekalahan ke-6 The Blues dari 21 laga di semua kompetisi musim ini. Ironisnya, kekalahan itu selalu terjadi di laga-laga penting. Pertama, Chelsea kehilangan trofi Community Shield di awal musim setelah dibekuk Man-City 3-2.

Ke-2, The Blues takluk 1-4 di hadapan Atletico Madrid saat tampil di panggung Piala Super Eropa 2012. Shakhtar Donetsk juga sempat melumpuhkan kegarangan Chelsea. Begitu juga Manchester United dan West Bromwich Albion.

Semua hasil buruk itu jadi alasan di balik keputusan bos Roman Abramovich memecat RDM. Prestasi mempersembahkan gelar Champions League dan FA Cup musim lalu seakan tak berharga lagi di mata juragan minyak asal Rusia itu.

Tak kalah mengejutkan adalah pengangkatan Benitez sebagai pengganti RDM. Meski cuma dikontrak hingga akhir musim, suporter setia Chelsea tak menerima keberadaan mantan pelatih Liverpool itu di Stamford Bridge.

Itu karena Benitez sempat terlibat konfrontasi dengan Chelsea di beberapa kesempatan. Bahkan, Benitez pun sempat berjanji tak akan mau melatih Chelsea saat mereka jadi juara Premier League 2004/2005.

Fans Chelsea pun keburu terpikat RDM. Bahkan, saat melawan The Citizens, banyak suporter mereka membentangkan spanduk berisikan kata-kata sanjungan buat RDM. 

Jika tak ingin terus didera penolakan, laga kontra Man-City seharusnya dijadikan peluang bagi Benitez membuktikan kapasitasnya sebagai pelatih jempolan. Buat mewujudkannya, Benitez pun menurunkan kekuatan penuh di laga itu.

Fernando Torres yang jadi prioritas di balik kedatangan Benitez dimainkan sejak awal. Begitu juga trisula maut Eden Hazard, Juan Mata, dan Oscar dos Santos.

Perlu dicatat, The Citizens tak lagi terkalahkan di 18 laga terakhir Premier League. Terlebih, mereka juga mengincar kebangkitan setelah dipastikan tersingkir dari Champions League 2012/2013.

Alih-alih mendominasi laga di kandang sendiri, Chelsea justru lebih sering ditekan Man-City di babak I. Para pemain tuan rumah dipaksa bermain di daerah sendiri dan menerima gempuran Man-City.

Nasib Chelsea masih diselamatkan Petr Cech. Kiper yang di beberapa laga terakhir tampil heroik itu lakukan 3 penyelamatan paten di babak I. Skor 0-0 pun terjaga hingga jeda.

Situasi yang sama terjadi di babak II. Meski bertindak sebagai tim tamu, Man-City lebih atraktif dalam membangun serangan. Namun, mereka gagal saat sudah di dekat kotak penalti tuan rumah.

Pergantian pemain lebih dulu dilakukan Roberto Mancini. Di menit 69, ia memasukkan Carlos Tevez, pemain yang mengoleksi 6 gol dari 6 pertemuan kontra Chelsea. 

Benitez juga tak mau menyia-nyiakan kuota pergantian pemain timnya. Victor Moses dan Oriol Romeu masuk demi mengubah peruntungan The Blues. Sayang, tak ada efek dari keputusan Benitez.

Laga tetap berakhir 0-0. Bagi ke-2 tim, hasil imbang itu jelas sebuah kerugian. Chelsea gagal merebut posisi 3 yang baru dicuri West Bromwich Albion. Man-City gagal mengkudeta MU dari puncak klasemen.

Berbanding terbalik dengan hasil pertandingan derbi London yang tersaji di White Hart Lane antara Tottenham Hotspur dan West Ham United. Spurs menang 3-1 berkat sepasang gol Jermain Defoe dan 1 gol Gareth Bale.

Susunan pemain:
Chelsea: Cech - Cole, Ivanovic, Luiz, Azpilicueta, Mikel (Romeu 79), Ramires, Hazard (Moses 71), Oscar, Torres, Mata

Man-City: Hart - Kompany, Zabaleta, Kolarov, Nastasic, Barry, Milner, Silva, Toure, Aguero (Balotelli 86), Dzeko (Tevez 86)

Jumat, 23 November 2012

Kejuaraan Dunia Karate Kata Kalah, Indonesia Terperangah



SETELAH beberapa nomor kumite, giliran karateka kata beregu putra lengser. Dan, itu bikin Indonesia terperangah.   

Faisal, Azwar, dan Fedilis Lolobua begitu diandalkan di Kejuaraan Dunia 2012 Paris, Prancis. Meski bukan mengejar meraih medali emas, Indonesia setidaknya berharap bisa bersaing di zona perunggu. Faktanya, harapan pupus. Pelatih kepala Omita Olga Ompi pun terheran-heran. 

Kamis (22/11) malam waktu Omnisport de Paris Bercy, Paris, atau Jumat (23/11) WIB, trio Meraih Putih ditundukkani tim UEA. Padahal, pelatih dan tim manajer Indonesisa menilai aksi karateka lawan tak lebih baik dari karateka Indonesia. 

"Saya tak percaya dengan semua itu. Faisal dkk tampil lebih bagus ketimbang lawan," sergah Omita seperti dikutip dari rilis PB FORKI yang dikirim ke meja redaksi sportiplus.com. 

Memang, Omita mengakui anak asuhnya tengah beradaptasi dengan teknik kata tanpa banyak suara. Sejak kekalahan di Kejuaraan Karate Asia Tenggara (SEAKF) di Bangkok, Thailand, Oktober lalu, Omita minta Faizal dkk menerapkan teknik kata yang lebih soft. 

Teknik itu dipertimbangkan berdasarkan masukan dari para wasit di Bangkok. Kekalahan Faizal dkk di Bangkok disebabkan mereka terlalu banyak mengeluarkan suara saat memukul atau pergerakan kaki di matras. Itu yang kemudian diasah di pelatnas dan diterapkan pada Kejuaraan Dunia ini. 

Sayangnya, itu belum membuahkan hasil maksimal. Di luar itu, Omita mengaku belum mengetahui kekalahan kata beregu Indonesia akibat faktor non-teknis atau bukan.
Sebetulnya, jika melewati UEA, Faizal dkk akan bertemu Malaysia, rival abadi di level Asia Tenggara. Tapi, setelah depak Kenya dan habisi UEA, tim Negeri Jiran itu kalah dari Jepang di babak 3. 
 
"Kalau Indonesia bisa melewati UEA, ceritanya tentu lain. Tak mustahil Indonesia yang bertemu Jepang. Itu sebabnya, kami tak percaya UEA bisa sisihkan Faizal dkk,” ujar Djafar E Djantang, tim manajer Indonesia.  

Omita dan Djafar pun ingin segera evaluasi kegagalan itu demi perbaikan. Apalagi, Faizal dkk diharapkan pertahankan gelar di Premier League 2013 dan SEA Games XXVII-2013 Myanmar. 
 
"Kami akan segera evaluasi, termasuk kekalahan-kekalahan para karateka kumite. Yang jelas, kami dapat banyak pelajaran berharga dari Kejuaraan Dunia ini," papar Djafar. 

Ketua Umum PB FORKI Hendardji Soepandji menyatakan hasil di Paris tak serta merta menunjukkan kegagalan para karateka pelatnas. Mereka akan meneruskan kiprahnya di pelatnas sampai Piala KSAD, Februari 2013. PB FORKI memang menerapkan sistem promosi-degradasi dan diawali di Piala KSAD.  

"Keikutsertaan mereka di Kejuaraan Dunia buat menambah jam terbang internasional. Promosi degradasi dilakukan setelah Piala KSAD," tukas Hendardji. 

Meski begitu, Hendardji minta para pelatih mengevaluasi hasil di Kejuaraan Dunia 2012, termasuk kekalahan kata beregu. Menurutnya, penampilan Faizal dkk memang cenderung menurun. Secara teknik sempurna, tapi Hendardji melihat gerakan mereka melambat. 

"Tak seperti biasanya. Selama ini mereka powerful dan cepat. Itu yang saya pikir jadi salah 1 faktor penyebab kekalahan," tegas Hendardji. 

Jumat (23/11), Indonesia punya peluang ukir prestasi di nomor kumite beregu putra. Indonesia turunkan Umar Syarief, Donny Dharmawan, Jintar Simanjuntak, dan Caesar Hutagalung. Christo Mondolu kemungkinan absen demi hindari risiko lebih parah setelah dapat 3 jahitan di pelipis kirinya saat turun di kumite -67 kg putra.  

"Kegagalan di kumite perseorangan dan kata beregu memacu kami berbuat yang terbaik di kumite beregu. Semoga saja kami bisa mewujudkan ambisi meraih prestasi bagus di ajang dunia ini," cetus Umar, karateka paling senior di tim Indonesia.