FREE BACKLINK - BACKLINK DIRECTORY

Sabtu, 03 November 2012

Gelar Tinju WBA Sarung Tinju Kecil, Angky Gagal




YONFREZ Antonio Pajero diakui hebat. Tapi, Franky 'Angky' Angkotta sebut efek ukuran sarung tinjunya lebih kecil.
Kalah angka setelah bertarung 12 ronde, Jumat (2/11), Angky gagal jadi juara baru kelas bantam WBA. Rekornya pu berubah jadi 26 kali menang dan 8 kali kalah. Rekor Pajero jadi 14-(4 KO)-1-1.
Dipimpin wasit putri Romina Aroyo, ke-2 petinju yang berebut sabuk juara kelas bantam (53,5 kg) versi WBA itu tak langsung saling gempur. Keduanya lebih banyak menunggu sambil sesekali melancarkan pukulan. Jangankan partai KO seperti dijanjikan ke-2 petinju, yang ada justru duel terlihat mononton.

Duel Angky versus Pajero cuma seru di ronde 8. Terjadi jual beli pukulan. Di akhir pertarungan, Angky dinyatakan kalah angka. Dua hakim memberikan penilaian 117-111, 117-112 buat Pajero. Hanya hakim Ruben (AS) yang memenangkan Angky dengan 115-113.
Angky pun kecewa. Meski akui kualitas Pajero, petinju berjuluk The Time Bomb itu mengeluh. Ia bilang naik ring dengan sarung tinju yang ukurannya lebih kecil dari yang diakai Pajero.

Angky menyatakan sarung tinju yang harusnya ia pakai malah diambil Pajero. Angky dan sang lawan berjuluk El Verdugo, 25, pun sempat ribut sebelum naik ring. Angky nyaris tak mau naik ring. Tapi, demi menjunjung sportivitas dan sadar dengan posisi Indonesia sebagai tuan rumah Konvensi ke-91 WBA, ia akhirnya mengalah.

"Malu semua jika tak jadi bertarung. Yang pasti, sarung tinju kecil itu bikin sakit tangan saya. Juga lebih sulit ketika membangun double cover," tutur petinju berperingkat 39 WBA kelahiran Ambon 26 Oktober 1981 itu.

Sebelum perebutan gelar lowong kelas bantam WBA itu digulir di Studio Indosiar, para peserta Konvensi ke-91 WBA mengunjungi sebuah sekolah menengah atas di Jakarta. Mereka berkampanye antinarkoba. Presiden WBA Gilberto Mendoza menegaskan pihaknya gencar kampanyekan antinarkoba sejak 1994. WBA pun memberi sanksi tegas terhadap petinjunya yang terlibat narkoba.

"Soal hukuman di luar jalur WBA, itu tergantung asosiasi tinju masing-masing negara," kata Mendoza.

Konvensi ke-91 WBA digelar di Jakarta sejak 28 Oktober 2012. Mendoza kembali dipilih sebagai presiden. Indonesia jadi tuan rumah konvensi kali ke-2. Pertama pada 2003 dan saat itu Indonesia memunculkan Chirs John sebagai juara dunia WBA.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar