FREE BACKLINK - BACKLINK DIRECTORY

Sabtu, 17 November 2012

Kejurnas Reli Subhan Merajalela di Hari Pertama




SUBHAN Aksa perkasa di hari pertama East Borneo Rally Championship, Sabtu (17/11). Ia tak terbendung di 5 SS.
Seharusnya seri pamungkas Kejurnas Reli 2012 itu menggelar 6 SS. Tapi, SS2 di kawasan pertambangan batubara Gunung Harang Sejahtera dibatalkan lantaran kesalahan komunikasi di lapangan.
Subhan yang berjaya di 5 SS mencatat total waktu 32:34,7 menit. Rival Subhan, Rizal Sungkar, tertinggal 1:25,4 menit dan berada di posisi 2.
Unggul atas Rizal di hari pertama membuat perjuangan Subhan pada hari ke-2, Minggu (18/11), relatif lebih ringan. Jalan pentolan Bosowa Rally Team itu raih gelar juara nasional kali ke-3 beruntun terbuka lebar.
"Buat sementara kami puas. Minggu (18/11) masih ada 6 SS yang harus dijalani. Kami harus tetap fokus agar dapat menyelesaikannya sebaik mungkin. Setidaknya buat mempertahankan keunggulan hari ini," kata Subhan seusai finis di SS6.
Subhan maupun navigator Hade Mboi menyebut selisih waktu dengan Rizal memang membuat posisi mereka nyaman buat memulai lomba di hari terakhir. Meski begitu, mereka tetap mengantisipasi berbagai kemungkinan yang bisa terjadi di sisa lomba. Terlebih hujan setiap saat bisa turun di lokasi lomba.
"Intinya, kami tetap mengedepankan kehati-hatian dan terus berusaha raih waktu tercepat. Jika hujan lagi, perlu ekstra hati-hati karena treknya sangat licin. Saat finis di SS4, mobil sempat jalan terus meski sudah direm saking licinnya lintasan," tambah Subhan.
Pereli yang juga bertarung di Kejuaraan Dunia FIA Production World Rally Championship (PWRC) itu mengaku tak punya kiat khusus buat memenangi seri EBRC.
Semua SS digelar di lokasi itu ke itu saja di 3 lintasan khusus. Semua di jalur lebar berkarakter high speed atau bisa dilalui dengan kecepatan tinggi. Nyaris tak ditemui tikungan-tikungan tajam di sepanjang lintasan berupa tanah padat bercampur batubara itu.
"Kebetulan saja mobil kami memang cocok dengan karakteristik trek semacam itu. Saya beberapa kali mengintip speedometer saat melaju di trek lurus. Kadang dapat top speed 180 km per jam, kadang 150. Jadi, lintasannya memang memungkinkan kami mengembangkan kecepatan. Bisa secepat itu dalam sebuah reli, buat saya jadi kenikmatan tersendiri," papar Subhan.
Kalaupun bisa disebut sebagai kiat, lanjutnya, itu adalah pemilihan ban berkompon lunak dan keras beserta volume anginnya. Itu sangat penting disesuaikan dengan kondisi lintasan.
"Meski sempat sedikit salah di awal lomba, saya bersyukur pada sebagian besar lomba kami memilih ban yang cocok. Mudah-mudahan Minggu (18/11) cuaca bisa seperti hari ini lagi dan bisa tampil sebagai pemenang di akhir lomba," pungkas Subhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar