FREE BACKLINK - BACKLINK DIRECTORY

Jumat, 23 November 2012

ATP Tour Menanti Lanjutan Gebrakan Djokovic



NOVAK Djokovic patrikan predikat petenis hebat sejagat dalam 2 tahun beruntun. Bakal berlanjutkah tahun depan? 

Setelah menikmati musim super hebat pada 2011, Djokovic seperti lesu darah saat memasuki kompetisi 2012. Petenis Serbia berusia 25 itu bahkan sempat mengkhawatirkan eksistensinya, termasuk dalam persaingan memperebutkan status nomor 1 dunia.  

"Sulit mengulang prestasi 2011. Tapi, saya berusaha mengulangnya, Harus ada sesuatu," kata kolektor 5 Grand Slam yang belum punya trofi French Open itu. 

Sukses pertahankan gelar di Australian Open, Djokovic manyun di Wimbledon dan Olimpiade 2012. Tanpa Rafael Nadal, ternyata giliran Andy Murray merecoki kariernya. Tapi, sekali lagi, Djokovic adalah pribadi kuat dan keras. Sekeras perjalanan negerinya sebelum eksis jadi Serbia.
Berikut kilas balik karier Djokovic sepeti dilansir eurosport: 

Djokovic & Kiprah 2012
Tak sehebat pada 2011, saat ia dapuk gelar juara. Nole, begitu sapaan akrabnya, diperkirakan bakal melengkapi koleksi trofi Grand Slam. Ternyata ia gagal di Wimbledon.  

Di beberapa tur lain, Djokovic memperlihatkan kiprah hampir sempurna dan mencapai klimaks saat menjuarai ATP World Tour Finals dengan status tak terkalahkan. Di final, ia bungkam Federer. 

Menuju 2013, Djokovic perlu mengasah diri buat kembali seperti ketika ia melewati transisi antara 2011 dan 2012. Jika bisa bangkit, ia jadi petenis paling mengerikan di dunia. Jika lengah, itu jelas jadi masalah. 

Djokovic-Federer di ATP Finals
Ke-2 petenis begitu emosional. Djokovic gugup di awal. Sebaliknya, ketegangan dalam diri Federer membuatnya kehilangan aura. Ia nyaris mengambil set 1. Set 2 bahkan hidung Djokovic dibiarkan membesar bangga lantaran Federer membuat 2 kesalahan besar. Partai puncak ATP Final itu menunjukkan memang ada perbedaan antara teori dan kenyataan di lapangan. 

Faktor Murray 
Murray menjelma sebagai pesaing serius. Pada 2012, petenis Inggris itu kali pertama juarai Grand Slam di US Open. Sebelumnya, ia memberi Britania Raya medali emas Olimpiade di London. Dalam penanganan Ivan Lendl, Murray tumbuh dewasa dan matang. Jadi, bukan lagi hanya Nadal, Federer, dan Murray, bahkan Juan Martin Del Potro (Argentina) pun bisa jadi kuda hitam ganas buat Djokovic. 

Faktor Federer di 2013
Tak banyak yang berbeda dari 2012. Federer diperkirakan tetap eksis. Tapi, ia harus raih lagi kepercayaan diri yang sempat hilang. Dalam kondisi lebih berpeluang, ia kerap langsung anjlok jika tersalip. 

Caranya menutup lapangan juga kurang fleksibel. Ia hampir sukses menutup 2012 dengan predikat peringkat 1 dunia. Tapi, ia dilibas Djokovic. Padahal, absennya Nadal memberi keuntungan tersendiri buat Federer. 

Faktor Del Potro
Petenis berusia 21 itu hampir sampai pada permainan terbaiknya pada 2012. Tahun depan, ia bisa jadi pengganggu di tengah sengitnya perburuan gelar Grand Slam. Ia juarai US Open 2009 dengan membenam Federer 3–6, 7–6 (5), 4–6, 7–6 (4), 6–2.
 
Cuma, memang, Del Potro tak serta merta bakal memperburuk langkah Djokovic. Del Potro butuh waktu beberapa tahun lagi buat kuasai posisi puncak ATP.  

Faktor kembalinya Nadal 
Tak ada yang meyakini Nadal langsung ganas pasca pulih cedera. Setelah 5 bulan istirahat, ia bakal sulit menata kembali kekuatannya. Tapi, dengan pengalamannya, akselesari permainannya diperkirakan cukup mumpuni, apalagi jika dibandingkan dengan Del Potro. 

Barangkali, saat French Open digulir, bisa diketahui progres Nadal. Sangat menakjubkan jika ia juara di Roland Garros. Jika itu terjadi, ia mengoleksi Grand Slam ke-8 dari clay court. Nadal berbahaya, itu tak diragukan. Lebih-lebih dalam kondisi prima.
tia/01



Tidak ada komentar:

Posting Komentar